Webometric adalah salah satu perangkat atau sistem untuk mengukur atau memberikan penilaian terhadap kemajuan seluruh universitas atau perguruan tinggi terbaik di dunia melalui Website universitas tersebut. Sebagai alat ukur (Webomatric) sudah mendapat pengakuan dunia termasuk di Indonesia. Peringkat Webometric pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 oleh Laboratorium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC). CSIC merupakan lembaga penelitian terbesar di Spanyol. Secara periodik peringkat Webometric akan diterbitkan setiap 6 bulan sekali pada bulan Januari dan Juli. Webometric melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 20 ribu Perguruan Tinggi di seluruh dunia. Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia yang masuk pemeringkatan edisi Juli 2012 berjumlah 361 PT atau meningkat dibandingkan edisi Januari sebanyak 352 PT.
Sistem perangkingan Webometric ini menarik karena sifatnya
yang terbuka, independent, obyektif dan gratis/berbiaya rendah. Sehingga semua
perguruan tinggi besar maupun kecil bisa mengikuti sistem ini dan memperoleh
feedback yang fair tentang kinerja dan posisinya dibandingkan institusi lain.
Tujuan utama Webometric Rank adalah mendorong kehadiran
informasi akademis di dunia maya, agar meningkatkan proses transfer ilmu
pengetahuan dan budaya yang dihasilkan oleh perguruan tinggi kepada seluruh
masyarakat. Publikasi rangking merupakan salah satu alat yang terbukti efektif
untuk memulai dan memaksa proses perubahan dikalangan akademis, meningkatkan
komitmen para cendekiawan dan mendorong dibuatnya rencana strategis dalam
jangka panjang.
Mulai Juli 2012, Kriteria penilaian yang digunakan oleh
Webometrics kali ini berubah dari sebelumnya. Selama ini Webometrics
menggunakan kriteria size, visibility, rich text, dan scholary,
namun kali ini Webometrics menggunakan presence (20%), impact (50%), openness (15%), dan excellence
(15%) sebagai kriteria penilaian.
1. Presence (20%) adalah Jumlah
halaman web host dalam webdomain utama (termasuk semua subdomain dan direktori)
dari universitas yang diindeks oleh mesin pencari Google. Penilaian ini
menghitung setiap halaman web, termasuk semua format yang diakui secara
individual oleh Google, termasuk halaman statis dan dinamis dan selain rich
files.
2. Impact (50%) adalah kualitas
konten dievaluasi melalui “virtual referendum” dengan menghitung
semua external inlinks yang diterima oleh webdomain Universitas dari
pihak ketiga. Link tersebut mengakui prestise institusional, kinerja akademik,
nilai informasi, dan kegunaan dari layanan seperti yang diperkenalkan dalam
halaman web sesuai dengan kriteria jutaan web editor dari seluruh
dunia. Data visibilitas link dikumpulkan dari dua provider informasi yaitu
Majestic SEO dan ahrefs. Keduanya menggunakan crawler sendiri, menghasilkan
database yang berbeda yang digunakan bersama-sama untuk saling melengkapi atau
memperbaiki kesalahan. Indikatornya adalah produk dari jumlah backlink dan
jumlah domain yang berasal dari backlink tersebut, sehingga tidak hanya penting
popularitas link tetapi juga keragaman link.
3. Openness (15%) merupakan jumlah
file dokumen Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word
(.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online/open di bawah
domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar).
4. Excellence (15%) merupakan jumlah
artikel-artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang
terindeks di Scimago Institution Ranking (tahun 2003-2011) dan di Google
Scholar (tahun 2007-2011).
Referensi :
http://www.webometrics.info/en
https://id.wikipedia.org/wiki/Peringkat_Universitas_Dunia_Webometrics
http://habibi.staff.ub.ac.id/2012/11/21/bagaimana-webometric-memberikan-penilaian-world-class-university/
http://heru.dosen.st3telkom.ac.id/mengapa-webometric-itu-penting/
0 komentar:
Posting Komentar