Rabu, 22 Juni 2016

WEBOMETRIC

 



     Webometric adalah salah satu perangkat atau sistem untuk mengukur atau memberikan penilaian terhadap kemajuan seluruh universitas atau perguruan tinggi terbaik di dunia melalui Website universitas tersebut. Sebagai alat ukur (Webomatric) sudah mendapat pengakuan dunia termasuk di Indonesia. Peringkat Webometric pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 oleh Laboratorium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones  Cientificas (CSIC). CSIC merupakan lembaga penelitian terbesar di Spanyol. Secara periodik peringkat Webometric akan diterbitkan setiap 6 bulan sekali pada bulan Januari dan Juli. Webometric melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 20 ribu Perguruan Tinggi di seluruh dunia. Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia yang masuk pemeringkatan edisi Juli 2012 berjumlah 361 PT atau meningkat dibandingkan edisi Januari sebanyak 352 PT.

     Sistem perangkingan Webometric ini menarik karena sifatnya yang terbuka, independent, obyektif dan gratis/berbiaya rendah. Sehingga semua perguruan tinggi besar maupun kecil bisa mengikuti sistem ini dan memperoleh feedback yang fair tentang kinerja dan posisinya dibandingkan institusi lain.

     Tujuan utama Webometric Rank adalah mendorong kehadiran informasi akademis di dunia maya, agar meningkatkan proses transfer ilmu pengetahuan dan budaya yang dihasilkan oleh perguruan tinggi kepada seluruh masyarakat. Publikasi rangking merupakan salah satu alat yang terbukti efektif untuk memulai dan memaksa proses perubahan dikalangan akademis, meningkatkan komitmen para cendekiawan dan mendorong dibuatnya rencana strategis dalam jangka panjang.

     Mulai Juli 2012, Kriteria penilaian yang digunakan oleh Webometrics kali ini berubah dari sebelumnya. Selama ini Webometrics menggunakan kriteria size, visibility, rich text, dan scholary, namun kali ini Webometrics menggunakan presence (20%), impact (50%), openness (15%), dan excellence (15%) sebagai kriteria penilaian.

1.    Presence (20%) adalah Jumlah halaman web host dalam webdomain utama (termasuk semua subdomain dan direktori) dari universitas yang diindeks oleh mesin pencari Google. Penilaian ini menghitung setiap halaman web, termasuk semua format yang diakui secara individual oleh Google, termasuk halaman statis dan dinamis dan selain rich files.

2.    Impact (50%) adalah kualitas konten dievaluasi melalui “virtual referendum” dengan menghitung semua external inlinks yang diterima oleh webdomain Universitas dari pihak ketiga. Link tersebut mengakui prestise institusional, kinerja akademik, nilai informasi, dan kegunaan dari layanan seperti yang diperkenalkan dalam halaman web sesuai dengan kriteria jutaan web editor dari seluruh dunia. Data visibilitas link dikumpulkan dari dua provider informasi yaitu Majestic SEO dan ahrefs. Keduanya menggunakan crawler sendiri, menghasilkan database yang berbeda yang digunakan bersama-sama untuk saling melengkapi atau memperbaiki kesalahan. Indikatornya adalah produk dari jumlah backlink dan jumlah domain yang berasal dari backlink tersebut, sehingga tidak hanya penting popularitas link tetapi juga keragaman link.

3.    Openness (15%) merupakan jumlah file dokumen Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online/open di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar).

4.    Excellence (15%) merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking (tahun 2003-2011) dan di Google Scholar (tahun 2007-2011).








Referensi :
http://www.webometrics.info/en
https://id.wikipedia.org/wiki/Peringkat_Universitas_Dunia_Webometrics
http://habibi.staff.ub.ac.id/2012/11/21/bagaimana-webometric-memberikan-penilaian-world-class-university/
http://heru.dosen.st3telkom.ac.id/mengapa-webometric-itu-penting/

0 komentar:

Posting Komentar

 
;