Pertumbuhan Penduduk
Perkembangan Penduduk Dunia dengan menggunakan tabel
Pada awal Masehi, jumlah penduduk
dunia diperkirakan mencapai 200 juta jiwa. Pada tahun 1650 jumlahnya meningkat
menjadi 550 juta jiwa. Dilihat dari laporan PBB, jumlah penduduk dunia sampai
akhir 2002 telah mencapai 6.2 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk di
negara-negara berkembang menjadi berjumlah ± 5 miliar jiwa.
Perkembangan secara umum penduduk dunia semakin besar dan diprediksikan pada suatu masa akan terjadi peledakan penduduk dunia karena banyaknya bayi yang lahir (baby boom). Kekhawatiran ini sudah mulai dipikirkan oleh para pemikir waktu diantaranya: Thomas Robert Malthus, Meadow, Warren Thompson dan Frank.
Perkembangan secara umum penduduk dunia semakin besar dan diprediksikan pada suatu masa akan terjadi peledakan penduduk dunia karena banyaknya bayi yang lahir (baby boom). Kekhawatiran ini sudah mulai dipikirkan oleh para pemikir waktu diantaranya: Thomas Robert Malthus, Meadow, Warren Thompson dan Frank.
Faktor demografi yang
mempengaruhi penambahan atau pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara
1. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
Ø Kawin pada usia muda, karena ada
anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
Ø Anak dianggap sebagai sumber tenaga
keluarga untuk membantu orang tua.
Ø Anggapan bahwa banyak anak banyak
rejeki.
Ø Anak menjadi kebanggaan bagi orang
tua.
Ø Anggapan bahwa penerus keturunan adalah
anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin
mempunyai anak lagi.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas),
antara lain:
Ø
Adanya program keluarga berencana yang
mengupayakan pembatasan jumlah anak.
Ø Adanya
ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi
laki-laki minimal berusia 19
tahun.
Ø
Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ø Adanya
pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan
hanya sampai anak ke – 2.
Ø
Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan
memperoleh pekerjaan.
2. Kematian (Mortalitas)
Ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi di sini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja yaitu :
A.
Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang
meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Secara dinyatakan tiap 1.000 orang. Berikut rumus tingkat kematian kasar :
Rumus: CDR = D/P x K
Keterangan :
CDR : Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)
D :
Jumlah kematian
Pm :
Jumlah penduduk per pertengahan tahun
K :
Konstanta = 1000
Penduduk pertengahan tahun dapat dicari dengan
rumus sebagai berikut :
1. Pm =
½ (P )
2. Pm =
+
3. Pm =
-
Ø Pm (1) = Jumlah penduduk petengahan tahun
Ø Pm (2) = Jumlah penduduk pada awal tahun
Ø Pm (3) = Jumlah penduduk pada akhir tahun
B.
Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Umpama laki-laki berusia 85 tahun
mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mati daripada laki-laki umur 25 tahun.
Orang laki-laki yang berada di medan perang lebih besar kemungkinan untuk mati
daripada istri mereka yang berada di rumah. Karena perbedaan resiko kematian
tersebut, maka digunakan tingkat kematian menurut umur (Specific Death Rate).
Dengan tingkat kematian ini menunjukkan hasil yang lebih teliti. Berikut rumus
tingkat kematian khusus :
Rumus: ASDRx = Dx/Px x 1000
Keterangan :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
Konstanta (k) = 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
Konstanta (k) = 1000
3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang
satu ke tempat yang lain dengan tujuan menetap. Migrasi merupakan akibat dari
keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dan keadaan
alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang
mendukung penduduk di daerah tersebut.
Faktor-faktor migrasi
adalah sebagai berikut :
Persediaan sumber alam
Lingkungan sosial budaya
Potensi ekonomi
Alat masa depan
Lingkungan sosial budaya
Potensi ekonomi
Alat masa depan
Macam-macam Migrasi
§ Migrasi lokal (Perpindahan dalam
satu Negara)
Migrasi Internal merupakan
perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari satu wilayah ke wilayah
lainnya, tetapi masih dalam kesatuan negara. Dengan kata lain, migrasi internal
merupakan perpindahan penduduk antar daerah di dalam negeri. Contohnya adalah
perpindahan penduduk Medan ke Jakarta dan sebagainya. Migrasi Internal yang
terdapat di Indonesia antara lain adalah urbanisasi dan transmigrasi.
Urbanisasi adalah proses
pertambahan jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan. Pertambahan jumlah ini
disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami dan pertambahan penduduk yang masuk
ke kota. Perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan merupakan salah satu aspek
penyebab urbanisasi. Namun demikian, di beberapa kota, jumlah penduduk
pendatang lebih banyak jika dibandingkan dengan pertumbuhan alami penduduk
perkotaan itu sendiri. Oleh sebab itu, urbanisasi biasa diartikan sebagai
perpindahan penduduk dari wilayah perdesaan ke wilayah perkotaan. Perpindahan
penduduk perdesaan ke perkotaan terjadi karena adanya daya tarik dari perkotaan
dan daya dorong dari perdesaan.
Daya tarik dari perkotaan yang menyebabkan penduduk tertarik untuk mendatanginya antara lain sebagai berikut :
• Lapangan kerja di perkotaan lebih banyak baik jumlah maupun jenisnya dibandingkan dengan daerah perdesaan.
• Upah bekerja di daerah perkotaan umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan upah di perdesaan.
• Fasilitas social seperti transportasi, pendidikan, tempat rekreasi dan perkotaan lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan di perdesaan.
• Kehidupan perkotaan yang lebih bervariasi daripada kehidupan perdesaan.
Adapun daya dorong dari perdesaan
yang menyababkan penduduk meninggalkan daerah asalnya antara lain sebagai
berikut :
• Terbatasnya lapangan pekerjaan di perdesaan
• Terjadi musim paceklik didaerah perdesaan.
• Kepemilikan lahan pertanian yang semakin sempit.
• Kurangny fasilitas social yang terdapat di perdesaan.
• Kehidupan di perdesaan lebih monoton dibandingkan dengan perkotaan.
• Terbatasnya lapangan pekerjaan di perdesaan
• Terjadi musim paceklik didaerah perdesaan.
• Kepemilikan lahan pertanian yang semakin sempit.
• Kurangny fasilitas social yang terdapat di perdesaan.
• Kehidupan di perdesaan lebih monoton dibandingkan dengan perkotaan.
Transmigrasi adalah perpindahan
penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya. Selama yang
padat ke daerah yang jarang penduduknya. Selama ini perpindahan tersebut
disponsori oleh pemerintah daerah yang padat penduduknya. Penduduk yang
melakukan transmigrasi dinamakan transmigran.
Transmigrasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kebijakan kependudukan nasional. Tujuan utama
transmigrasi adalah menyebarkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang
kurang padat. Selama 25 tahun, sekitar 6 juta penduduk telah dipindahkan dari
wilayah Jawa, Madura, Bali dan Lombok ke pulau lain. Bagi daerah kritis, peran
transmigrasi adalah untuk membantu mengurangi kerusakan lingkungan,
mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan produktivitas daerah yang jarang
penduduknya. Jadi, secara umum program transmigrasi memiliki dampak positif
bagi pembangunan nasional maupun daerah. Transmigrasi tidak hanya merupakan
upaya untuk memindahkan penduduknya. Transmigrasi juga memberikan sumbangan
yang positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan
pendapatan per kapita. Selain itu, melalui program transmigrasi persatuan
nasional dapat diperkokoh.
Secara umum tujuan transmigrasi
antara lain adalah untuk :
• Mengembangkan daerah – daerah permukiman baru yang relatif jarang penduduknya.
• Meratakan persebaran penduduk agar seimbang di setiap wilayah.
• Mendorong pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang lebih baik guna tujuan pembangunan.
• Meningkatkan kesejahteraan dan standar hidup transmigran.
• Mengembangkan daerah – daerah permukiman baru yang relatif jarang penduduknya.
• Meratakan persebaran penduduk agar seimbang di setiap wilayah.
• Mendorong pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang lebih baik guna tujuan pembangunan.
• Meningkatkan kesejahteraan dan standar hidup transmigran.
Berdasarkan penyababnya,
transmigrasi dapat dibedakan atas 2 kelompok, yaitu transmigrasi umum dan
transmigrasi spontan.
Transmigrasi Umum merupakan perpindahan penduduk yang diorganisasi oleh pemerintah. Transmigran diberi lahan untuk diolah, keperluan bercocok tanam, bahkan biaya hidup sebelum tanah yang diolah menghasilkan. Selain itu, sebelum berangkat ke daerah tujuan transmigran umumnya dibekali berbagai keterampilan.
Transmigrasi Umum merupakan perpindahan penduduk yang diorganisasi oleh pemerintah. Transmigran diberi lahan untuk diolah, keperluan bercocok tanam, bahkan biaya hidup sebelum tanah yang diolah menghasilkan. Selain itu, sebelum berangkat ke daerah tujuan transmigran umumnya dibekali berbagai keterampilan.
Transmigrasi Spontan merupakan
perpindahan penduduk yang dilakukan atas inisiatif sendiri. Dalam hal ini
pemerintah hanya merestui dan member izin untuk membuka lahan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
§ Migrasi Internasional
(Perpindahan antar Negara)
Migrasi Internasional terjadi jika
perpindahan penduduk dilakukan melewati batas Negara. Dengan demikian,
perpindahan yang terjadi adalah perpindahan antarnegara. Misalnya perpindahan
penduduk Indonesia ke Amerika Serikat dan sebagainya.
Migrasi Internasional dilakukan
oleh penduduk akrena beberapa factor. Diantaranya bekerja, melanjutkan sekolah,
terjadi peperangan di negara asal atau terjadi krisis ekonomi di Negara
asalanya. Migrasi Internasional dibatasi oleh berbagai aturan yang ketat
tentang keimigrasian di masing-masing negara tujuan. Hal ini dilakukan terutama
oleh negara – negara maju untuk menekan laju pendatang yang dapat mengganggu
stabilitas negara tersebut.
Migrasi Internasional dapat terjadi
dalam 2 cara, yaitu migrasi ke luar (emigrasi) dan migrasi masuk (imigrasi).
Penduduk yang melakukan imigrasi disebut imigran. Adapun penduduk yang
melakukan emigrasi disebut emigrant.
Proses Migrasi
§ Migrasi lokal terjadi apabila di suatu pulau telah kelebihan penduduk dan
atau terjadi bencana alam yang dahsyat sehingga tempat tinggalnya tidak dapat
dihuni lagi. Atau terjadi konflik yang mengharuskan penduduk tersebut pindah ke
pulau lain.
§ Migrasi internasional biasa terjadi ketika di Negara tersebut sedang
terjadi peperangan, konflik, kekacauan politik yang terjadi di negaranya,
atau terjadi kekurangan pangan sehingga memaksa penduduk tersebut bermigrasi ke
Negara lain.
Akibat Migrasi
A. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun
urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk
secara keseluruhan. Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda
yang sangat produktif serta banyak inisiatifnya.
B. Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan
dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Hal
tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju
pembangunan di luar Jawa. Di DKI Jakarta sebagai akibat dari adanya migrasi
interegional pertumbuhannya menjadi sangat cepat.
C. Migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat
kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi
masuk (immigrasi) hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar
o,57% per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi penduduk
Indonesia. Walaupun migrasi dapat terjadi dalam dimensi nasional, regional, dan
internasional, namun dipandang dari sudut sosiologi tidak ada perbedaan dasar
antara migrasi nasional dan internasional (emigrasi dan imigrasi).
Struktur Penduduk
– Jumlah penduduk
– Persebaran penduduk
– Komposisi penduduk
– Bentuk Piramida
– Jumlah penduduk
– Persebaran penduduk
– Komposisi penduduk
– Bentuk Piramida
Terdapat 3 bentuk piramida yaitu :
1.
Piramida Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
2.
Piramida Muda
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda.
Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda.
Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
3.
Piramida Tua
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.
Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Sumber :
§ http://abiand.wordpress.com/tugas/1-penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
0 komentar:
Posting Komentar